Usaha pertanian memang menjadi salah satu usaha yang menguntungkan, terutama bagi penduduk desa.
Untuk memulai usaha pertanian jagung 1ha, baik jagung manis maupun jagung hibrida bukanlah hal yang sulit dilakukan.
Bisa di mulai dengan mudah menggunakan modal yang kecil.
1. Persiapan Awal
Anda dapat memulai bisnis pertanian jagung di sawah dengan ukuran kecil. Hal yang harus Anda perhatikan jika ingin membuka bisnis pertanian jagung yaitu :
– Pelaku Bisnis
Pelaku bisnis ini disesuaikan dengan niat dari hati Anda masing-masing. Anda yang belum memiliki pekerjaan, dalam arti sedang menganggur.
– Konsumen
Setiap usaha tentu akan ada konsumen yang ikut serta membeli produk Anda dan ikut meramaikannya. Jika Anda memiliki bisnis tani jagung, akan sangat mudah mencari konsumen.
– Mempersiapkan peralatan pertanian
Anda pastinya membutuhkan peralatan untuk menanam jagung seperti penyewaan lahan, cangkul, golok, timba, gerobak dorong, sabit dan wadah.
Selain itu juga memerlukan bahan untuk usaha Anda seperti pupuk alami, pestisida, pembasmi hama dan bibit jagung.
– Menentukan harga jual yang murah dan bersaing.
Sebelum Anda memulai usaha ini tentu harus memiliki patokan harga yang nantinya bisa Anda ambil sebagai keuntungan.
Harga jual biasanya dalam satuan kilogram 3000-6000 rupiah, sebenarnya tergantung harga pasaran.
2. Perkiraan Modal Awal
Peralatan | Harga |
Penyewaan Lahan | Rp 3.450.000 |
Bibit Jagung | Rp 520.000 |
Alat Cangkul | Rp 230.000 |
Golok | Rp 43.500 |
Timba | Rp 80.000 |
Gerobak Dorong | Rp 173.500 |
Sabit | Rp 75.500 |
Wadah | Rp 77.500 |
Peralatan tambahan lainnya | Rp 98.500 |
Jumlah Investasi | Rp 4.748.500 |
a. Biaya Operasional Per Bulan
Biaya Tetap | Nilai |
Sewa lahan 1/12 x Rp. 3.450.000 | Rp 287.500 |
Bibit jagung 1/44 x Rp 520.000 | Rp 11.818 |
Cangkul 1/44 x Rp. 230.000 | Rp 5.227 |
Golok 1/62 x Rp. 43.500 | Rp 701 |
Timba 1/44 x Rp. 80.000 | Rp 1.818 |
Gerobak dorong 1/62 x Rp 173.500 | Rp 2.798 |
Sabit 1/62 x Rp 75.500 | Rp 1.217 |
Wadah 1/44 x Rp. 77.500 | Rp 1.761 |
Peralatan tambahan 1/44 x Rp. 98.500 | Rp 2.238 |
Total Biaya Tetap | Rp 315.078 |
b. Biaya Variabel
Harga | Jumlah | |
Pupuk Alami | Rp 13.000 x 30 | Rp 390.000 |
Pestisida | Rp 22.000 x 30 | Rp 660.000 |
Pembasmi Hama | Rp 9.000 x 30 | Rp 270.000 |
Biaya Perawatan | Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
Biaya Transportasi | Rp 28.000 x 30 | Rp 840.000 |
Biaya Pengemasan | Rp 12.000 x 30 | Rp 360.000 |
BBM | Rp 35.000 x 30 | Rp 750.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 3.720.000 |
c. Total Biaya Operasional
Biaya tetap + Biaya variabel
Rp 315.078 + Rp 3.720.000 = Rp 4.035.078
Untuk membuka usaha tani jagung manis ini cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Semua orang tentu membutuhkan jagung untuk makanan sehari-hari seperti perkedel jagung, sop dan lain sebagainya.
3. Pendapatan per Bulan
Anda menjual jagung per kilo dengan harga Rp 3.500. Misalkan dalam satu hari Anda bisa menjual jagung hingga 128 kg, maka pendapatan per bulan yaitu :
128 kg x Rp 3.500 = Rp 448.000
Rp 448.000 x 30 hari = Rp 13.440.000
4. Keuntungan per Bulan
Laba = Total pendapatan – Total biaya operasional
Rp 13.440.000 – Rp 4.035.078 = Rp 9.404.922
Baca juga | |
---|---|
Analisa Usaha Budidaya Pohon Gaharu | Analisa Budidaya Cabe Rawit |
Analisa Usaha Budidaya Jamur Kuping | Analisa Usaha Budidaya Singkong |
Analisa Budidaya Cengkeh | Analisa Usaha Budidaya Pohon Aren |
5. Analisa SWOT
Strenght (Kelebihan) : Pertanian jagung ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat dan ladang pertanian jagung juga tentu sangat luas sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
Weakness (Kelemahan) : Memerlukan fisik yang kuat, tidak pantang menyerah jika ingin membuahkan hasil yang memuaskan.
Opportunities (Peluang) : Jagung sangat laku jika di jual di pasaran, jagung banyak dibutuhkan untuk membuat menu makanan.
Threats (Resiko) : Tanah lahan untuk pertanian jagung akan kekeringan jika menanam pada musim panas, sebaliknya jika pada musim hujan jagung juga tidak akan tumbuh dengan sempurna karena tanah yang terlalu lembek akibat genangan air.
6. Tips Menghemat Modal
Anda mungkin akan khawatir jika modal yang dikeluarkan akan sangat banyak, tetapi Anda juga bisa mengatur sendiri pengeluaran yang digunakan untuk usaha Anda. Lalu bagaimana cara menghemat modal?
Caranya yaitu, dengan membeli peralatan yang penting saja, kalau seperti cangkul, golok, sabit, wadah dan alat lainnya biasanya semua orang pasti memilikinya.
Sehingga dengan demikian akan menghemat pengeluaran atau modal awal usaha.