Peluang Usaha Budidaya Singkong bisa dikatakan sangat menguntungkan apabila telah memiliki lahan yang luas. Jadi apabila Anda memiliki lahan luas sekitar 1 hektar ataupun sudah menyewa lahan yang luas dan bingung mau menjalankan usaha apa? kami menyerankan untuk mencoba menjalankan binis budidaya singkong. Berikut ini adalah hitungan dan analisa usahanya.

1. Permulaan Usaha Singkong
Untuk menjelankan usaha ini, silahkan simak hal pertama yag harus diperhatikan seperti :
– Target Konsumen
Anda tentu sudah bingung lagi dalam menarget konsumen karena singkong banyak dibutuhkan untuk bahan membuat makanan pada rumah makan maupun restaurant.
– Strategi Pemasaran
Anda akan menemukan banyak sekali penjual singkong di pasaran, Anda tentu harus berpikir bagaimana agar usaha Anda tetap laris di tengah-tengah keramaian dunia perdagangan. Salah satunya yaitu promosi di koran atau di media sosial. Anda bisa menjual singkongnya atau bahkan makanan dengan bahan dasar singkong seperti kripik singkong dan makanan lainnya.
– Tempat Usaha
Jika Anda tidak ingin menjual di pasarn dan tidak ingin berjualan keliling, Anda bisa menetap di suatu tempat yang banyak dilewati orang-orang dengan demikian usaha Anda akan laku.
– Karyawan Usaha
Jika Anda rasa tidak bisa mengolahnya sendiri maka Anda memerlukan bantuan orang lain untuk mengolah lahan dan menjual hasil panen tersebut. Tetapi dengan demikian Anda tentu harus membayar mereka karena kerja kerasnya.
Setelah memahami persiapan awal untuk menjalankan usaha ini, berikut ini adalah analisa pengeluaran modal dan keuntungannya yang bisa Anda ketahui.
2. Perincian Modal Usaha dan Analisa Pengeluaran
Penyewaan lahan penanaman | Rp 800.000 |
Bibit singkong | Rp 120.000 |
Penyemprot | Rp 200.000 |
Timbangan | Rp 95.000 |
Cangkul | Rp 30.000 |
Gerobak dorong | Rp 155.000 |
Golok | Rp 25.000 |
Wadah panen | Rp 55.000 |
Peralatan tambahan lain | Rp 100.000 |
Total pengeluaran | Rp 1.580.000 |
Biaya Variabel
Pupuk | Rp 25.000 x 30 | = Rp 750.000 |
Pestisida | Rp 13.000 x 30 | = Rp 390.000 |
Obat-obatan | Rp 10.000 x 30 | = Rp 300.000 |
Tali rafia | Rp 4.000 x 30 | = Rp 120.000 |
Biaya transport | Rp 20.000 x 30 | = Rp 600.000 |
Biaya pengemas | Rp 10.000 x 30 | = Rp 300.000 |
Biaya tambahan lainnya | Rp 20.000 x 30 | = Rp 600.000 |
Gaji karyawan | = Rp 500.000 | |
Total biaya variabel | = Rp 3.560.000 |
Penghasilan per Bulan
Misalkan Anda menjual singkong dengan harga Rp 5000 per kilogram, dan Anda mampu menjual singkong 120 kg per hari, maka penghasilan Anda per bulan yaitu :
120 kg x Rp 5000 = Rp 600.000
Rp 600.000 x 30 hari kerja = Rp 18.000.000
3. Perhitungan Keuntungan Anda per Bulan
Total pendapatan – (Total pengeluaran + Biaya variabel) = Laba
Rp 18.000.000 – (Rp 1.580.000 + Rp 3.560.000) = Laba
Rp 18.000.000 – Rp 5.140.000 = Rp 12.860.000
4. Tips Menghemat Uang Modal
Anda harus pandai dalam mengelola keuangan karena kebanyakan orang akan bingung jika uang yang dimiliki habis hanya untuk modal usaha. Bagaimana cara menghemat uang? Dengan cara membeli kebutuhan yang penting dan memang belum ada di rumah, tidak menjadi masalah jika menggunakan peralatan yang sudah lama bukan? Kemudian jika sudah memiliki lahan sendiri artinya Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk modal sewa lahan untuk budidaya singkongnya.
5. Analisa SWOT
Strenght (kekuatan) : Modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dibandingkan bisnis lainnya, singkong mudah dibuat makanan seperti kripik singkong maupun jajanan ringan lainnya yang terbuat dari singkong.
Weakness (kelemahan) : Singkong mudah hancur sehingga akan sulit jika pengiriman sampai ke luar daerah, selain itu singkong jika dibiarkan lama-lama akan menimbulkan bau tidak sedap.
Opportunity (peluang) : Banyak yang tahu khasiat singkong dan banyak juga yang membutuhkan singkong untuk usaha kulinernya.
Treath (ancaman) : Pesaing di dunia perdagangan semakin banyak dan ada juga olahan makanan berbahan dasar singkong yang lebih menarik dari olahan Anda.